WaktuNya Tuhan...

Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi

Ku percaya semua untuk kebaikanku

Bila nanti telah tiba waktu-Mu

Ku percaya kuasa-Mu

Memulihkan hidupku


Waktu Tuhan pasti yang terbaik

Walau kadang tak mudah dimengerti

Lewati cobaan, kutetap percaya

Waktu Tuhan pasti yang terbaik


Mungkin bagi sebagian besar menganggap ini aneh, tapi lagu ini sering sekali aku dengar sebagai salah satu lagu "healing" untuk kejiwaanku. Lagu ini membawaku ke kesabaran yang cukup luas ketika aku mulai merasa ragu dengan masa depanku. Untuk sebagian besar orang, pasti akan berasumsi kurang baik karena lagu healing yang kudengarkan bukan dari 'server' ku. hahaha. Tapi bagiku, bukankah esensi Tuhan itu satu terlepas ada berapa server yang Dia buat? Dia yang awal dan yang akhir, Dia yang memegang hidupku dan berkuasa penuh atas masa lalu, sekarang dan masa depanku. Jadi lagu apapun, yang mengarahkan hatiku kepadaNya adalah yang terbaik, bukan? 

Ya, waktuNya Tuhan. 

Mengapa aku menuliskan ini hari ini? Karena kupikir aku teringat sebuah renungan yang temanku bawakan beberapa tahun yang lalu tentang waktuNya Tuhan. Jika kubaca kembali dan menilik kembali apa yang sudah kutuliskan di blog ini, banyak sekali kalimat yang kutuliskan bahwa Tuhan punya waktuNya sendiri untuk kita dan terkadang kita tidak boleh melogikakannya dengan pemikiran kita karena kita manusia. Jangan pernah berusaha untuk menjadi mind-readingnya Tuhan karena skenario hidup kita tuh Dia yang pegang. 

Aku sering kali tidak sabar. Aku mulai depresi dan meraung-raung ketika kupikir hidupku berhenti dan tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik. Keinginanku tidak Tuhan dengar dan aku seperti ditinggalkan. Tapi kau tau? Mendengar lagu ini aku langsung ingat bahwa Dia adalah satu-satunya entiti di dunia ini yang tidak pernah sekalipun meninggalkan aku. Jawabannya tetap hanya satu--aku tidak sabar. Padahal ada skenario sempurna yang sudah Ia buat untukku di kehidupanku. Bahwa aku diciptakan bukan tanpa tujuan. Ada hal-hal yang ingin Tuhan tunjukkan untukku agar aku dapat lebih mengerti arti hidup. 

Ah iya, seorang teman menyampaikan renungan yang sampai detik ini selalu aku ingat. Waktu Tuhan itu dia analogikan dengan restoran pizza. Ketika kita memesan pizza, mungkin kita merasa bahwa untuk pizza itu datang dan kita cicipi membutuhkan waktu yang sangat lama, padahal di waktu yang sangat lama itu ada pembuatan yang sempurna. Chef dengan hati-hati membentuk roti pizza, menambahkan topping untuk kemudian memanggang pizza tersebut. Bayangkan saja jika pizza itu datang dengan cepat, apa menurutmu hasilnya akan sempurna? Dia bilang dia rasa tidak dan aku setuju. Pizza yang dirancangkan untuk matang di menit ke 45 tidak akan terasa sempurna jika kita sajikan terburu-buru dalam waktu 15 menit. Ada hasil yang berbeda, ada rasa yang pasti berbeda dan tentu saja akan ada kepuasan yang berbeda. 

Aku termenung, entah mengapa renungan itu masuk ke dalam diriku sampai bertahun-tahun. Kau bayangkan saja, aku mendengarnya ketika kita semua pergi ke Kampung Inggris untuk acara sekolah dan sampai detik ini renungan itu masih membekas sempurna di dalam ingatanku. Renungan itu mengingatkanku bahwa sebagai manusia, aku hanya bisa bersabar dan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan yang terbaik dalam hidupku sampai rencana-rencana matang yang Tuhan sudah siapkan untukku dapat terlaksana. Tentu saja, jika aku percaya bukan? Tuhan selalu bersama dengan prasangka hamba-Nya. 

Semoga aku dapat terus bersabar, sehingga apapun itu hasilnya dalam hidupku, baik itu mimpi-mimpiku ataupun harapan yang sedang aku ukir saat ini maupun dikemudian hari dapat aku nikmati atas kehendak Tuhan. Aku percaya pasti akan indah pada waktu-Nya. 

Tuhan selalu tepat waktu. 

Ingat ya. 

Popular Posts