malam ini..
Malam ini.. semua yang ada di otak rasanya mirip seperti film yang sedang diputar di layar lebar. Semuanya terekam dengan sempurna, bagaimana semua hal yang terjadi di hidupku membuatku seperti ini. Penolakkan pertama yang kurasakan ketika aku kecil, berlanjut dan terus berlanjut. Sampai pada akhirnya aku merasa aku menolak diriku sendiri. Semua masih terekam dengan jelas. Tatapan jijik mereka ketika mereka menatapku, tatapan kasihan mereka ketika mereka melihatku menangis sendirian.. dan bahkan saat ini,aku tidak bisa sekedar menangis. Walau semuanya terekam seperti kaset, walau tangisan itu masih selalu teringat, tapi saat ini aku bahkan tidak bisa mengeluarkan airmataku untuk hal yang seperti itu lagi. Ku tutup mata dan hatiku, kukubur dalam-dalam ingatan itu. walau pada akhirnya mereka dengan curang menyerangku secara bertubi-tubi. Penolakkan.. seseorang pernah bertanya padaku dan mengatakan padaku bahwa aku tidak pernah mengalami hal yang seperti itu, salah! Lahirnya aku kedunia ini juga menimbulkan penolakkan besar-besaran darinya. Mungkin saat itu aku masih diberi kesempatan untuk hidup sampai saat ini. Penolakkan yang selalu aku ingat, meskipun itu sudah berlalu sekitar 14tahun yang lalu. Bagaimana bisa? Penolakkan itu terlalu menyakitkan.. terlalu membekas.. yang menimbulkan tetes air mata dari orang yang paling kusayangi di dunia ini—ayahku. Aku masih kecil, bagaimana bisa dari mulutku keluar kata-kata “pa.. kenapa mama membenciku? ” itu adalah saat aku melihat airmata dari ayahku ketika aku bertanya hal itu. itu juga pertama kalinya aku tahu sakit itu seperti apa. Rasa sakit itu seperti apa. Diumurku yang keempat. Aku masih sangat ingat. Semuanya tersimpan seperti photo. Pada 17 agustus saat itu.
Penolakkan itu berlanjut bukan hanya didalam, tapi diluar. Bagaimana mereka menganggapku tidak seperti anak yang lain. Bagaimana mereka memperlakukanku semena-mena. Orang dewasa. Orang dewasa yang hanya bisa tertawa ketika aku menangis karena saat itu aku tahu perlakukan mereka sangat tidak menyenangkan. Memasukan seekor kucing kedalam celanaku. Mereka hanya tertawa ketika aku menangis ketakutan. Pada saat itu aku benci orang dewasa. Sampai pada akhirnya aku tidak mau menjadi dewasa.
Penolakkan terus berlanjut ketika aku menginjakan kakiku di bangku sekolah dasar. Aku, yang sudah tahu dengan benar rasa sakit itu seperti apa, saat itu benar-benar menjadi seperti anak brutal yang berani mengancam temannya sendiri padahal pada kenyataannya aku hanya anak hilang yang sama sekali tidak punya teman. Sampai pada akhirnya aku menemukannya. Sahabat pertamaku. Dia yang menyelamatkanku dari kesendirian itu. saat aku menginjak kelas 4 SD. Tapi kebahagiaan itu berakhir ketika aku dan dia harus dipisahkan karena kami tidak satu SMP. Aku sendirian lagi. aku menemukan sekelompok teman yang bisa aku anggap teman lagi, tapi hasilnya? Memang bukan penolakkan tapi aku dibuang. Ini salahku? Apa ini semua salahku? Apa yang kulakukan? Apa hanya karena seorang pria yang salah satu dari mereka sukai, menyukaiku? Apa itu salahku? Aku sendirian lagi. sampai pada akhirnya aku lulus dari SMP. Sendirian.
Aku ini bodoh atau apa, jika kuingat hal itu satu persatu, rasanya aku ingin mentertawakan diriku sendiri. Hey orang bodoh! Tentu saja kau akan selalu diperlakukan seperti itu jika kau berfikir bahwa semua orang itu baik! pikiranku mulai aneh ketika aku masuk SMA. Aku berubah. Benar-benar berubah.
Aku ditolak lagi! setelah dibuang terus ditolak! Dan saat itu lah.. aku bisa benar-benar membuka mataku,saat lagi-lagi aku sendirian. Dia datang, atau aku yang memanggilnya untuk datang? Tapi percayalah.. kedatangannya adalah keajaiban untukku. Dia benar-benar mengubah pandanganku, dan juga dia. Dia yang memberitahuku untuk selalu tegar. Mereka berdua, yang akan marah untukku, menangis untukku, tertawa denganku, dan semua itu mengubahku. Aku tidak sendirian. Tidak lagi sendirian. Aku tidak perlu menangis lagi. aku percaya dengan mereka. Selalu.
Tapi saat ini ada yang salah denganku. Benar-benar salah. Aku takut ketika mereka mulai menunjukan tanda-tanda akan berubah, aku takut kalau aku akan dibuang lagi. aku terlalu memiliki mereka. Saat ini selalu ada rasa khawatir dan takut yang tidak mendasar di hatiku sampai membuatku kadang tidak mempercayai mereka. Sampai kadang lagi-lagi aku merasa sendirian. Aku kenapa? Apa ini menunjukan aku tidak pernah bisa keluar dari masalaluku? Apa ini karena luka yang disebabkan dulu terlalu dalam sehingga aku ketakutan? Ini tidak boleh. Aku harus percaya mereka. Dan jika aku mulai tidak percaya lagi, aku yakin mereka akan meyakinkanku bahwa aku tidak akan ditolak lagi. aku tidak akan dibuang lagi. aku tidak sendirian. :)
Penolakkan itu berlanjut bukan hanya didalam, tapi diluar. Bagaimana mereka menganggapku tidak seperti anak yang lain. Bagaimana mereka memperlakukanku semena-mena. Orang dewasa. Orang dewasa yang hanya bisa tertawa ketika aku menangis karena saat itu aku tahu perlakukan mereka sangat tidak menyenangkan. Memasukan seekor kucing kedalam celanaku. Mereka hanya tertawa ketika aku menangis ketakutan. Pada saat itu aku benci orang dewasa. Sampai pada akhirnya aku tidak mau menjadi dewasa.
Penolakkan terus berlanjut ketika aku menginjakan kakiku di bangku sekolah dasar. Aku, yang sudah tahu dengan benar rasa sakit itu seperti apa, saat itu benar-benar menjadi seperti anak brutal yang berani mengancam temannya sendiri padahal pada kenyataannya aku hanya anak hilang yang sama sekali tidak punya teman. Sampai pada akhirnya aku menemukannya. Sahabat pertamaku. Dia yang menyelamatkanku dari kesendirian itu. saat aku menginjak kelas 4 SD. Tapi kebahagiaan itu berakhir ketika aku dan dia harus dipisahkan karena kami tidak satu SMP. Aku sendirian lagi. aku menemukan sekelompok teman yang bisa aku anggap teman lagi, tapi hasilnya? Memang bukan penolakkan tapi aku dibuang. Ini salahku? Apa ini semua salahku? Apa yang kulakukan? Apa hanya karena seorang pria yang salah satu dari mereka sukai, menyukaiku? Apa itu salahku? Aku sendirian lagi. sampai pada akhirnya aku lulus dari SMP. Sendirian.
Aku ini bodoh atau apa, jika kuingat hal itu satu persatu, rasanya aku ingin mentertawakan diriku sendiri. Hey orang bodoh! Tentu saja kau akan selalu diperlakukan seperti itu jika kau berfikir bahwa semua orang itu baik! pikiranku mulai aneh ketika aku masuk SMA. Aku berubah. Benar-benar berubah.
Aku ditolak lagi! setelah dibuang terus ditolak! Dan saat itu lah.. aku bisa benar-benar membuka mataku,saat lagi-lagi aku sendirian. Dia datang, atau aku yang memanggilnya untuk datang? Tapi percayalah.. kedatangannya adalah keajaiban untukku. Dia benar-benar mengubah pandanganku, dan juga dia. Dia yang memberitahuku untuk selalu tegar. Mereka berdua, yang akan marah untukku, menangis untukku, tertawa denganku, dan semua itu mengubahku. Aku tidak sendirian. Tidak lagi sendirian. Aku tidak perlu menangis lagi. aku percaya dengan mereka. Selalu.
Tapi saat ini ada yang salah denganku. Benar-benar salah. Aku takut ketika mereka mulai menunjukan tanda-tanda akan berubah, aku takut kalau aku akan dibuang lagi. aku terlalu memiliki mereka. Saat ini selalu ada rasa khawatir dan takut yang tidak mendasar di hatiku sampai membuatku kadang tidak mempercayai mereka. Sampai kadang lagi-lagi aku merasa sendirian. Aku kenapa? Apa ini menunjukan aku tidak pernah bisa keluar dari masalaluku? Apa ini karena luka yang disebabkan dulu terlalu dalam sehingga aku ketakutan? Ini tidak boleh. Aku harus percaya mereka. Dan jika aku mulai tidak percaya lagi, aku yakin mereka akan meyakinkanku bahwa aku tidak akan ditolak lagi. aku tidak akan dibuang lagi. aku tidak sendirian. :)