takut..
Saat ini bahkan aku tak berani untuk berfikir bagaimana perasaannya padaku, tak berani menebak, tak berani mengawang. Takut. Takut bahwa bukan perasaan sayang yang dia miliki melainkan benci, takut bahwa bukan perasaan cinta yang dia miliki melainkan kasihan.. Hingga akhirnya fikiranku bermuara pada satu hal: cemburu.
Aku cemburu kerap kali menatap pada sorot mata teduh itu, karena kadang dalam tatapan teduh itu, tak ada bayanganku memantul dari kornea matanya, tak ada rasa itu muncul kala menatap ku dengan tatapan itu. Hingga akhirnya kembali aku bertanya, pada siapa sorot itu tertuju? Pada siapa rasa itu tertuju? Pada siapa tangisan itu tertuju?
Aku tau kamu sebanyak aku tahu isi hatimu.. Tapi kamu tak tahu aku, bagaimana aku, dan mengapa aku tetap bertahan seperti ini. Sakitmu adalah sakitku, bahagiamu adalah bahagiaku.. Tapi mungkin bahagiaku bukan bahagiamu, sakitku bukan sakitmu.. Aku tak merasakan itu.. Aku seperti badut bodoh yang terus ada disisimu,menanti suatu hari akan ada masanya kau turut merasakan sakitku, kau turut tersenyum karena bahagiaku..
Sumpah, tak ingin aku pergi.. Tak ingin aku menjauh.. Tak ingin aku lupa dan membuang keberadaanmu. Kamu sangat berarti, bahkan jika kamu pergi, kepingan hatiku tak akan pernah kembali.. Tak bisa aku mencintai orang lain seperti rasa yang kurasakan kini padamu..
Biarlah, jika yang kau cintai itu adalah dia, dia yang berada sangat dekat denganku..
Biarlah, jika sorot mata teduh itu menatapnya bukan aku, biarlah..
Bahagiamu.. Bahagiaku..
Sakitmu..sakitku..
Walau mungkin cintamu bukan cintaku..
Aku cemburu kerap kali menatap pada sorot mata teduh itu, karena kadang dalam tatapan teduh itu, tak ada bayanganku memantul dari kornea matanya, tak ada rasa itu muncul kala menatap ku dengan tatapan itu. Hingga akhirnya kembali aku bertanya, pada siapa sorot itu tertuju? Pada siapa rasa itu tertuju? Pada siapa tangisan itu tertuju?
Aku tau kamu sebanyak aku tahu isi hatimu.. Tapi kamu tak tahu aku, bagaimana aku, dan mengapa aku tetap bertahan seperti ini. Sakitmu adalah sakitku, bahagiamu adalah bahagiaku.. Tapi mungkin bahagiaku bukan bahagiamu, sakitku bukan sakitmu.. Aku tak merasakan itu.. Aku seperti badut bodoh yang terus ada disisimu,menanti suatu hari akan ada masanya kau turut merasakan sakitku, kau turut tersenyum karena bahagiaku..
Sumpah, tak ingin aku pergi.. Tak ingin aku menjauh.. Tak ingin aku lupa dan membuang keberadaanmu. Kamu sangat berarti, bahkan jika kamu pergi, kepingan hatiku tak akan pernah kembali.. Tak bisa aku mencintai orang lain seperti rasa yang kurasakan kini padamu..
Biarlah, jika yang kau cintai itu adalah dia, dia yang berada sangat dekat denganku..
Biarlah, jika sorot mata teduh itu menatapnya bukan aku, biarlah..
Bahagiamu.. Bahagiaku..
Sakitmu..sakitku..
Walau mungkin cintamu bukan cintaku..