Undelivered Letter
Dear, you...
Ada beberapa hal, atau mungkin banyak hal yang ingin aku sampaikan saat itu tapi tidak bisa kukeluarkan dengan bebas. Ada banyak hal yang seharusnya kamu tau, bukan hanya sekedar perasaanku selama ini.
Terkadang, aku berharap aku bisa kembalikan waktu di mana aku hanya menganggapmu sebagai best buddy yang bisa kuajak becanda dan tidak pernah tersinggung, yang selalu siap sedia ketika aku butuh dan... seseorang yang jokesnya paling garing dari semua orang yang kukenal. *laugh* hari itu rasanya semuanya masih sangat menyenangkan. Aku tak pernah berharap sebuah perasaan istimewa tumbuh, terlebih itu padamu. Karena jika kamu tau dan memutuskan untuk pergi karena merasa berdosa tidak bisa membalas perasaanku, kehilanganmu adalah hal yang paling kutakutkan terlebih dengan semakin sempitnya ranah pertemananku. Kau tau, aku lebih takut kehilangan kamu sebagai sahabat daripada sebagai crush. Karena bagiku, perasaan ini tidak sedangkal itu...
Aku mempunyai banyak mimpi tentang perasaan ini, khayalan-khayalan yang kuukir sendiri dan imajinasi yang aku bentuk sendiri. Terdengar sangat kesepian tapi begitulah kenyataannya. Dari semua hal yang kurasakan untukmu, yang paling ingin kulakukan adalah melindungimu. Terkadang, sangat menyakitkan memandangi punggung penuh kelelahan itu. Aku sangat mengerti bahwa kamu lelah tetapi tidak bisa berhenti. Aku ingin menopangmu, memberikan dorongan pada punggung yang lelah itu. Aku ingin menjadi pelindungmu, di mana kamu bisa mencurahkan semua isi hatimu, rasa kesalmu, bahkan... mungkin perasaan tak sampaimu kepada seseorang. Aku selalu ingin berada di sampingmu. Sayang sekali kamu tidak mengijinkannya hahahaha. Mungkin sekarang aku hanya akan melindungimu dari kejauhan, karena mungkin sesungguhnya kamu tidak ingin dilindungi, yang kau inginkan adalah tempat melepas lelah dan tempat berlabuhnya perasaanmu itu. Dan itu bukan aku...
Aku sungguh minta maaf, aku sudah berusaha untuk bergerak maju, melupakan perasaan romantic yang seharusnya kulenyapkan...tapi aku tidak bisa. Aku masih saja merasa hancur seperti ini dan ini sungguh disesalkan. Aku...tidak pernah ingin menjadi beban untukmu. Bergerak maju itu sungguh tidak mudah dan aku menyesalkan hal itu... mengapa begitu sulit melupakan perasaan itu padamu?
Dear, you...
Tolong berhenti bersedih, kamu tidak pernah sendirian. Aku tau rasanya perasaan tidak sampai, sebanyak yang kau rasakan, jadi tolong jangan pernah hancurkan dirimu sendiri. Nanti aku akan semakin terluka melihatmu sedang melukai dirimu sendiri...
mungkin memang benar, aku secara tidak sadar sudah menempatkanmu pada posisi prioritas bahkan melebihi diriku sendiri... kumohon, jika kamu tidak suka kamu bisa bilang padaku...
Dear, you..
Tolong juga jangan pernah bertanya mengapa aku menyayangimu atau kapan perasaan ini mulai muncul, karena jawabanku pasti "tidak tau". Aku benar-benar tidak tahu mengapa, tidak tahu sejak kapan. Yang pasti, ketika aku sudah mulai merasa nyaman sekali dan kamu mulai berani bercerita tentang orang-orang yang datang ke kehidupanmu dan menempati posisi istimewa di sana, secara tidak sadar aku mulai membayangkan bahwa aku akan masuk ke dalam cerita itu, kau ceritakan dengan perasaan malu-malu dan bahagia. Sayangnya itu tidak mungkin...
Mungkin sejak aku mulai merasa aku ingin menempati tempat yang sama seperti mereka, saat itu pula perasaan itu tumbuh. semula kecil dan semakin lama semakin seperti ini... aku kembali menyesal, aku minta maaf karena terlalu mudah merasa jatuh cinta. Tapi mungkin, hanya padamu aku bisa seperti ini, kau pikir sudah sejak kapan? mungkin sejak saat kita mulai dekat walau baru kusadari akhir-akhir ini.. Sungguh, aku memang hancur tapi aku tidak ingin kamu tau aku hancur.
Kau tau, aku banyak memimpikanmu...bagiku, senyumanmu adalah yang terbaik. Jadi, walaupun di luar sana tidak ada yang menganggapmu berharga, bagiku kamu sangat berharga... yang perasaannya selalu ingin kulindungi, yang lelahnya selalu ingin kuhapus, yang senyumnya selalu ingin aku jaga... bagiku, kamu bahkan lebih dari sekedar biasa. Bagiku, yang seharusnya bisa bergerak maju darimu, seharusnya aku mulai merelakanmu, melihat orang yang kamu pilih untuk menjagamu. Rasanya memang sakit tapi aku bisa apa?
bagiku, perasaan ini tidak sedangkal itu dan bukan sekedar perasaan yang bertengger sebentar di sini.
Aku akan terus mencoba. Seperti yang kubilang, aku mungkin belum baik untukmu dan mungkin tidak baik. Mungkin juga Allah takdirkan bukan jodoh. I might be not good enough for you after all... and nothing can be done for that, so sad....
but...
I am sorry.
perasaan ini tidak menghilang sama sekali malah semakin besar, semakin menyesakkan.... apa yang harus aku lakukan untuk melupakanmu? tolong bantu aku...
Ada beberapa hal, atau mungkin banyak hal yang ingin aku sampaikan saat itu tapi tidak bisa kukeluarkan dengan bebas. Ada banyak hal yang seharusnya kamu tau, bukan hanya sekedar perasaanku selama ini.
Terkadang, aku berharap aku bisa kembalikan waktu di mana aku hanya menganggapmu sebagai best buddy yang bisa kuajak becanda dan tidak pernah tersinggung, yang selalu siap sedia ketika aku butuh dan... seseorang yang jokesnya paling garing dari semua orang yang kukenal. *laugh* hari itu rasanya semuanya masih sangat menyenangkan. Aku tak pernah berharap sebuah perasaan istimewa tumbuh, terlebih itu padamu. Karena jika kamu tau dan memutuskan untuk pergi karena merasa berdosa tidak bisa membalas perasaanku, kehilanganmu adalah hal yang paling kutakutkan terlebih dengan semakin sempitnya ranah pertemananku. Kau tau, aku lebih takut kehilangan kamu sebagai sahabat daripada sebagai crush. Karena bagiku, perasaan ini tidak sedangkal itu...
Aku mempunyai banyak mimpi tentang perasaan ini, khayalan-khayalan yang kuukir sendiri dan imajinasi yang aku bentuk sendiri. Terdengar sangat kesepian tapi begitulah kenyataannya. Dari semua hal yang kurasakan untukmu, yang paling ingin kulakukan adalah melindungimu. Terkadang, sangat menyakitkan memandangi punggung penuh kelelahan itu. Aku sangat mengerti bahwa kamu lelah tetapi tidak bisa berhenti. Aku ingin menopangmu, memberikan dorongan pada punggung yang lelah itu. Aku ingin menjadi pelindungmu, di mana kamu bisa mencurahkan semua isi hatimu, rasa kesalmu, bahkan... mungkin perasaan tak sampaimu kepada seseorang. Aku selalu ingin berada di sampingmu. Sayang sekali kamu tidak mengijinkannya hahahaha. Mungkin sekarang aku hanya akan melindungimu dari kejauhan, karena mungkin sesungguhnya kamu tidak ingin dilindungi, yang kau inginkan adalah tempat melepas lelah dan tempat berlabuhnya perasaanmu itu. Dan itu bukan aku...
Aku sungguh minta maaf, aku sudah berusaha untuk bergerak maju, melupakan perasaan romantic yang seharusnya kulenyapkan...tapi aku tidak bisa. Aku masih saja merasa hancur seperti ini dan ini sungguh disesalkan. Aku...tidak pernah ingin menjadi beban untukmu. Bergerak maju itu sungguh tidak mudah dan aku menyesalkan hal itu... mengapa begitu sulit melupakan perasaan itu padamu?
Dear, you...
Tolong berhenti bersedih, kamu tidak pernah sendirian. Aku tau rasanya perasaan tidak sampai, sebanyak yang kau rasakan, jadi tolong jangan pernah hancurkan dirimu sendiri. Nanti aku akan semakin terluka melihatmu sedang melukai dirimu sendiri...
mungkin memang benar, aku secara tidak sadar sudah menempatkanmu pada posisi prioritas bahkan melebihi diriku sendiri... kumohon, jika kamu tidak suka kamu bisa bilang padaku...
Dear, you..
Tolong juga jangan pernah bertanya mengapa aku menyayangimu atau kapan perasaan ini mulai muncul, karena jawabanku pasti "tidak tau". Aku benar-benar tidak tahu mengapa, tidak tahu sejak kapan. Yang pasti, ketika aku sudah mulai merasa nyaman sekali dan kamu mulai berani bercerita tentang orang-orang yang datang ke kehidupanmu dan menempati posisi istimewa di sana, secara tidak sadar aku mulai membayangkan bahwa aku akan masuk ke dalam cerita itu, kau ceritakan dengan perasaan malu-malu dan bahagia. Sayangnya itu tidak mungkin...
Mungkin sejak aku mulai merasa aku ingin menempati tempat yang sama seperti mereka, saat itu pula perasaan itu tumbuh. semula kecil dan semakin lama semakin seperti ini... aku kembali menyesal, aku minta maaf karena terlalu mudah merasa jatuh cinta. Tapi mungkin, hanya padamu aku bisa seperti ini, kau pikir sudah sejak kapan? mungkin sejak saat kita mulai dekat walau baru kusadari akhir-akhir ini.. Sungguh, aku memang hancur tapi aku tidak ingin kamu tau aku hancur.
Kau tau, aku banyak memimpikanmu...bagiku, senyumanmu adalah yang terbaik. Jadi, walaupun di luar sana tidak ada yang menganggapmu berharga, bagiku kamu sangat berharga... yang perasaannya selalu ingin kulindungi, yang lelahnya selalu ingin kuhapus, yang senyumnya selalu ingin aku jaga... bagiku, kamu bahkan lebih dari sekedar biasa. Bagiku, yang seharusnya bisa bergerak maju darimu, seharusnya aku mulai merelakanmu, melihat orang yang kamu pilih untuk menjagamu. Rasanya memang sakit tapi aku bisa apa?
bagiku, perasaan ini tidak sedangkal itu dan bukan sekedar perasaan yang bertengger sebentar di sini.
Aku akan terus mencoba. Seperti yang kubilang, aku mungkin belum baik untukmu dan mungkin tidak baik. Mungkin juga Allah takdirkan bukan jodoh. I might be not good enough for you after all... and nothing can be done for that, so sad....
but...
I am sorry.
perasaan ini tidak menghilang sama sekali malah semakin besar, semakin menyesakkan.... apa yang harus aku lakukan untuk melupakanmu? tolong bantu aku...