Tulisan Pertama Untuk Kamu
Bukan tiba-tiba aku ingin kembali menulis di sini. Bukan juga karena aku terlalu bosan sehingga memutuskan untuk kembali merangkai kata menjadi kalimat. Tapi ada kamu yang ingin kutuliskan di sini. Tulisan pertamaku untukmu.
Terima kasih karena sudah menjadi garis perpotongan pada sumbu x ku. Kamu tidak pernah menyangka bahwa kehadiranmu akan memberikan warna baru di kehidupanku yang buram. Seorang aku, yang bahkan sudah menyerah untuk membuka semestaku untuk orang lain. Kamu seakan hadir tiba-tiba dan menghiasi pojok semestaku dengan kehadiranmu. Kehadiranmu saja sudah cukup loh sebenarnya. Tulisan ini bukan sebuah surat yang akan kukirimkan untukmu, tapi sebuah luapan hati yang tidak pernah benar-benar aku ungkap padamu selama ini.
Kehadiranmu bahkan tidak pernah aku mimpikan sebelumnya. Tiba-tiba kamu di situ, menempati bagian penting dalam semestaku dan secara tiba-tiba merebut peran karakter utama menggantikan orang lain. Kamu sungguh hebat. Terima kasih karena melihatmu, aku seperti memandang diriku sendiri di cermin. Kita ini sama, walau sering kali kamu bilang tidak hahaha tentu saja aku tau kamu sebagaimana aku mengetahui diriku sendiri, maaf ya kali ini aku gak bisa ngalah.
Lewat tulisan ini, aku ingin berkata bahwa semesta memang tidak mengijinkanku atau mungkin kamu, untuk menempati posisi karakter utama dalam kisah kita masing-masing, yang ada aku sama kamu nya hehe. Bukan semesta yang jahat, tapi aku yang terlalu memaksakan kehendak pada alur ceritaku sehingga aku mengambil karakter utama di situ di luar persetujuan Sang Skenario kehidupan, Semesta. Kita akan punya karakter lain di masing-masing cerita kita. Di ceritamu yang tidak ada akunya, dan di ceritaku yang tidak ada kamunya. Seperti axis bumi, aku ke utara kamu ke selatan. Tetapi aku masih berterimakasih bahwa Semesta mengijinkanku untuk bertemu kamu, membuatmu menjadi bagian penting dari kehidupanku. Terima kasih, karena selalu menjadi orang yang mengagumkan. Saat ini, biarlah kamu menjadi pemeran utama di ceritaku, dan akan kubuat ending cerita yang baik di mana aku tidak perlu kecewa begitupun kamu, meskipun sebagai pemeran utama wanita, aku harus kehilangan lagi.
Tulisan ini kutujukan untuk kamu. Jika nanti ada masanya kamu harus pergi, aku harap aku tidak akan berhenti menuliskan tentang kamu.
Terima kasih ya.