Anomali

 Entah sejak kapan, entah apa yang terjadi, tiba-tiba semua orang memilih untuk tidak lagi peduli denganku. Bebal? Mungkin itu satu kata yang mereka gambarkan tentang aku. Hubungan manusia itu benar-benar sebuah anomali. Satu sisi terkadang mereka akan datang kepadamu seolah mereka akan tinggal dan menetap selamanya padahal satu kesalahan atau keras kepala yang kamu tunjukan kepada mereka bisa membuat mereka pergi untuk selamanya. Hati manusia itu seperti sebuah peta harta karun yang kita tidak bisa tebak kemana jalannya. Dan hari ini aku melihat satu persatu dari mereka memilih untuk pergi walau pada awalnya mereka selalu bilang bagaimanapun aku, bagaimanapun aku berpikir dan bertindak, mereka tidak akan pernah pergi. Pada akhirnya, mereka akan selalu pergi. Siklus yang tidak pernah bisa aku putus sejak dulu. 

Anomali. 

Hidupku mengarah kemana saat ini aku benar-benar tidak tau. Semua terasa sebagai suatu anomali yang tidak bisa aku mengerti. Terkadang untuk sekedar berpikir hari esok akan baik-baik saja aku menjadi takut. Tuhan tidak pernah mempermainkan aku, Dia selalu berada di tahtanya dan menunggu untuk aku datang dan berkeluh kesah. Tapi aku masih saja tidak mengerti ke mana arahnya ini. 

"Aku lelah berbicara denganmu. Kamu batu" 

"Aku cape ngomong sama kamu" 

"Aku cape sama kamu" 

Kalimat-kalimat itu akhir-akhir ini membombardirku seolah aku tidak layak untuk menjadi aku. Seolah pemikiranku, perasaan hatiku, mereka yang jauh lebih tau sehingga ketika aku tidak mau mendengar, aku langsung membuat mereka lelah. Coba mereka tanyakan pada mereka sendiri, apa aku pernah berkata aku lelah pada mereka? Bahkan ketika mereka kesulitan aku akan berlari mengejar mereka. Tapi mereka memilih untuk pergi... Mereka selalu memilih untuk pergi. Ini selalu terjadi, aku sampai lupa kapan dan siapa yang tetap tinggal bagaimanapun aku bersikap. Dalam hidupku, aku hanya pergi pada satu orang. Dan mungkin itu adalah karmaku, karena dia satu2nya yang kupikir aku lelah menghadapinya. Apa ini karma darinya? 

Anomali

"Aku sayang sama kamu, aku takut kamu ngilang dari aku" 

Kalimat itu masih aku simpan baik-baik di memoriku, tapi justru tidak terbukti apa-apa. Justru malah mereka yang memilih untuk menghilang dari aku. 

"Aku cape sama kamu" 

cape

cape 

cape 

Aku gak tau lagi harus kemana, harus berbicara sama siapa lagi... Aku tidak tau lagi harus hidup seperti apa... Aku ingin menghilang saja. 

Mungkin hidup mereka jauh lebih baik kalo aku benar-benar tidak ada lagi di hidup mereka. 

Mungkin hidup semua orang akan lebih baik kalau aku pergi... 

Semua anomali ini membuatku benci dengan diri sendiri. 

Popular Posts