I hate that December....

Aku lupa bahwa ternyata aku adalah seorang pendendam. Aku pikir, memaafkan sebuah kondisi itu mudah, aku hanya cukup menerima bahwa hal-hal traumatic yang kualami hanyalah kesalahpahaman belaka. Rupanya tidak. Luka itu masih menganga lebar dan cukup dalam, aku tak pandai untuk menyembuhkannya. Setiap kali kilasan balik itu muncul dan mengganggu hariku, aku mulai membenci semua orang--tidak terkecuali. Aku benci mereka yang biasa kusebut "teman", aku benci keluargaku, aku benci orang-orang di sekitarku... aku bahkan membenci sebuah kenyataan bahwa aku masih hidup untuk mengalami hal-hal ini. 

Entah memang aku yang tidak bereffort atau kita hanya berbeda, tapi yang pasti kenyataan bahwa pandanganku dan mereka berbeda tentang sebuah pertemanan membuatku membenci mereka. Perlahan, perasaan itu bukannya hilang malah semakin besar. Aku semakin tidak ingin peduli. 
Kenyataan bahwa aku diperlakukan demikian buruknya, diperlakukan seolah aku seorang penjahat yang tega menyakiti orang yang lemah itu sungguh sebuah kenyataan yang sangat kubenci. 

Aku benci bulan Desember. Aku benci orang-orang yang terlibat di dalamnya. 

"Kau tidak akan membenci kalau tidak pernah menyayangi"

yah. aku benci. benci karena pernah sangat menyayangi. 

Popular Posts