2024 dan Drama Kehilangannya
Tahun 2024 ini entah mengapa menjadi tahun di mana hampir semua orang terdekatku memutuskan untuk pergi. Sedikit ajaib tapi itu benar-benar terjadi. Diawali dengan drama pertemanan yang sampai detik ini belum bisa aku atasi (terutama perasaannya), dilanjut dengan drama mantan pacar dan pacarnya beserta seluruh keluarganya. Disusul dengan perginya orang yang paling aku harapkan masih ada di hidupku selamanya. Agak gila tapi aku masih takjub aku masih kuat sampai detik ini.
and you know what? Ignoring people's red flag side was one of the silliest things I did this year. I was so confused who was supposed to be my friends, or who should I ignore and cut off. Really, human is a dynamic variable, and I got so confused. At first, I was so enjoyed with some people's companion because they aren't judgmental and never discriminated others, turn out, I was wrong.
Sometimes, when I need to look back, I did forgive people a lot. like, a lot. Rasanya memaafkan orang sudah jadi bagian dari hidup. Maybe I did hurt some people too because of my arrogance and people disliked me for being like that. That must be the reason why they stopped being understanding towards me. This year is the worst year so far. Imagining losing many people in a year was never in my imagination in the first place, but it happened.
But as I stated in the beginning of the year, it never 1-1 = 0, but it always 1 + 0 = 1. I always gain something. For this year, I learned a lot about people and their nature. Some were out of my league that I thought we actually didn't fit in, but I am trying to. I am such an idiot. hahaha. This is the first time I feel discriminated for being in the different religion. Maybe they looked okay because they didn't want to hurt me, but in the end, their truest feeling can be seen. I should realize this sooner.
Seperti yang bisa dilihat dari judulnya, 2024 dan drama kehilangannya ini udah gak lucu lagi. Entah, Tuhan maunya aku kayak gimana, tapi intinya Tuhan tuh baik banget. Ada yang sebenernya udah aku putusin buat cut off, tapi terus-terusan reaching out aku yang lagi hancur, aku jadi ngerasa bersalah udah ngerasa mereka ga peduli, ternyata justru mau segimanapun anehnya sikapku, mereka cuma tarik diri dulu sampai aku oke lagi dan akhirnya balik lagi... effort mereka juga gak main-main. Sedih banget rasanya gatau sebenernya siapa yang ninggalin, siapa yang pura-pura jadi temen, siapa yang siapaaa...
Aku benar-benar hanya bisa berserah sih sama tahun ini. Bentar lagi tahun ini beres, cuma berharap, di tahun depan aku ketemu sama orang-orang yang tulus, jujur, gak liat aku dari sekedar materi atau "keasikan". Karena bagaimanapun, aku tidak pernah mencoba menyakiti temanku sendiri kecuali mereka memulainya.
ah gatau ini nulis apa.
gajelas.
capek.